04 Februari
2013, SUARA MERDEKA
23 Tahun
Mengajar, Honor Hanya Rp 29 Ribu
- Guru
Madrasah Diniyah
PEKALONGAN - Para pendidik madrasah
diniyah merasa dikucilkan oleh pemerintah. Salah satu indikasinya, honor mereka
sangat memprihatinkan, hanya Rp 29 ribu per bulan.
Hal itu
terungkap dalam dialog antara Forum Kerja Sama Madrasah Diniyah (FKMD)
se-Karesidenan Pekalongan dengan Sekda Jawa Tengah, Hadi Prabowo, di Ponpes
Modern Alquran Buaran. Ali Mufti, pengajar Madrasah Diniyah dari Kabupaten
Tegal yang sudah 23 tahun mengabdi, hanya menerima honor Rp 29 ribu sebulan.
”Saya sudah
mengabdi selama 23 tahun sebagai tenaga pendidik di madrasah diniyah dan honor
yang saya terima kadang Rp 30 ribu, paling sering Rp 29 ribu,” katanya.
Di hadapan
Sekda Jateng, Ali Mufti dengan tegas menyatakan, jika Hadi Prabowo ingin
memenangi Pilgub, FKMD siap mendukung. Di Jawa Tengah ada puluhan ribu tenaga
pengajar madrasah diniyah.
”Tapi
syaratnya kita bikin MoU terlebih dahulu. Setelah jadi, program 100 hari adalah
menyejahterakan guru madrasah diniyah. Kami akan memberikan dukungan dan doa,
kewajiban Pak Sekda memberi dana untuk kesejahteraan kami serta kejelasan
payung hukum agar tidak dikucilkan terus,” tegas Ali Mufti.
Perhatian Lebih
Kepada
peserta dialog, yang juga dihadiri santri penghafal Quran dari Ponpes Alquran
Buaran Pekalongan, juga guru-guru di lingkungan Kementerian Agama serta ulama
dan tokoh masyarakat, Hadi Prabowo tidak memungkiri bahwa selama ini lembaga
pendidikan keagamaan kurang mendapatkan perhatian khusus dibanding pendidikan
formal lain.
Karena itu
pihaknya akan berupaya keras memajukan pendidikan agama di Jawa Tengah dan
meningkatkan kesejahteraan tenaga pengajar serta pemberian payung hukum jelas.
”Selama ini memang pendidikan agama langsung diurusi
oleh kementerian agama, sedangkan pendidikan formal diurusi kementerian
pendidikan. Kedepan diharapkan ada perhatian lebih untuk memajukan pendidikan
agama di Jawa Tengah,” tandas Hadi.
Dia menyatakan terus terang tengah dalam proses
pencalonan sebagai Gubernur Jawa Tengah dan mengharapkan dukungan dari semua
guru, santri, ulama dan tokoh masyarakat Pekalongan. (H52-43).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar